Mbok Tarsih
Oleh : Budi Sarwono Di ujung dan sudut tangga duduk mbok – mbok buruh gendong tengah umur, wajahnya nampak kuyu dan keriput, Nampak lebih tua dari usia sebenarnya, badan kurus Nampak kurang terawat, ditambah balutan tubuh yang seadanya, selendang batik lusuh tergerai di pundaknya, kaos putih ternoda yang dikenakan pun bertuliskan teh poci warna merah khas merk teh tersebut, sandal jepit bagus namun sisi kiri dan kanan beda “selen” kata orang jogja bilang.. yang Nampak sedikit beda mbok tadi mengenakan celana panjang, tidak seperti buruh gendong lainnya yang mengenakan jarik, meski aku lihat celananya berwarna abu – abu seragam SMU, barangkali milik anaknya yang sudah tidak terpakai. Suasana pasar Beringharjo siang itu agak sepi, barangkali karena tanggal tua dan kebetulan musim ajaran baru, banyak orang tua uangnya terserap untuk biaya pendidikan yang sangat mahal menurut ukuran masyarakat kelas bawah kita. Kerja berbulan – bulan hanya cukup untuk mendaftarkan ana