membangun perencanaan strategis perjuangan serikat pekerja/ buruh (2)

didalam sebuah perencanaan strategis perjuangan serikat pekerja/ buruh banyak sekali organ-organ yang perlu dibangun untuk menentukan arah perjuangan mereka, para pemimpin SP/SB diharuskan dapat menganalisis situasi lingkungan SP/SB dan perubahan yang sedang berlangsung di organisasi mereka. Ada dua hal yang pokok dalam dalam melihat situasi ini yaitu diinternal SP dan diexternal SP hal ini akan melihat bagaimana peluang dan tantangan serikat pekerja dan langkah langkah yang perlu dilakukan.

Didalam analisis internal SP kita dapat mengukur dan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan SP/SB, analisis terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada di tubuh SP/SB dan ancaman terhadapnya merupakan dasar untuk mengenali tantangan yang harus dihadapi, dalam membuat analisis ini harus jujur untuk dapat mengungkap peluang dan tanntangan serikat pekerja.

Diinternal pekerja antara lain banyak dikalangan pekerja belum memahami dan menyadari betapa penting arti Serikat Pekerja untuk melindungi, membela serta meningkatkan kesejahteraan, Serikat Pekerja sebagai lembaga perwakilan anggota, belum bekerja optimal. lemahnya manajemen dan lemahnya dana organisasi berdampak besar terhadap kinerja organisasi dan pengaruh dari gerakan reformasi 1998, telah melahirkan ratusan Serikat Pekerja dalam bentuk Serikat Pekerja lokal dan Serikat Pekerja independen tentunya akan berpengaruh didalam menentukan perencanaan perjuangan serikat pekerja itu sendiri.

Diexternal organisasi tidak kalah besarnya tantangan bagi serikat pekerja bahwa pada dasarnya pengusaha tidak atau belum ikhlas mengakui keberadaan Serikat Pekerja. Pengusaha belum yakin benar kalau Serikat Pekerja betul-betul dapat dijadikan mitra diperusahaan, di Kebijakan Ketenagakerjaan UU No. 13/2003 memberi harapan yang baik. Namun dengan diperkenalkannya “flexible labor market” mendorong dan membolehkan perusahaan untuk merubah status hubungan kerja baik dalam bentuk PKWT, penyerahan pekerjaan pada pihak ketiga (outsourcing), telah melahirkan kekhawatiran pekerja akan tiadanya kepastian dan keamanan kerja. Kondisi Tenaga Kerja, besarnya jumlah pengangguran, datangnya pencari kerja baru yang besar, pertumbuhan ekonomi yang kecil, semuanya merupakan tantangan berat bagi pekerja dan peningkatan kesejahteraan, hukum penawaran dan permintaan akan berlaku.

Pengaruh Kebijakan Ekonomi Global, diperkenalkannya beberapa kebijakan seperti :

Flexible Labor Market, mendorong pengusaha hanya memperkerjakan pekerja yang kompetensi kerja dan keterampilan kerjanya baik bahkan tinggi, dan bagi yang terlalu pas-pasan apalagi yang rendah akan mudah diganti dengan yang lebih baik, Ekonomi pasar (Ekonomi Liberal) yang mendorong terjadinya persaingan bebas, persaingan mutu, modal, penguasaan pasar. Dalam persaingan ini keberhasilan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang bermutu, tidak jarang diadakan kebijakan “re-strukturisasi” manajemen perusahaan, Diperkenalkannya Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Word Bank yang mencakup diantaranya : Proteksi lingkungan hidup, Community Involment-kerjasama dengan masyarakat, Bantuan kemanusiaan dan lain lain mempunyai dampak domino. Bagi perusahaan CSR tersebut adalah “biaya”.

Dengan adanya analisis situasi lingkungan SP/SB dan perubahan disekitarnya diharapkan kawan kawan aktifis serikat pekerja dapat melihat bagaimana tantangan dan peluang serikat pekerja kedepan. Perlu dicermati dalam kerangka memperjuangkan, membela, melindungi hak dan kepentingan pekerja serta peningkatan kesejahteraan pekerja dan keluarganya, sangat juga dipengaruhi oleh keterampilan/kompetensi kerja, produktivitas, ethos kerja dan praktik serta pelaksanaan Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan ditingkat perusahaan, disamping adanya pengaruh kebijakan Ketenagakerjaan dan pengaruh kebijakan ekonomi global.

So bagaimana dengan serikat pekerja anda?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“711” Memaknai Pitulungan Dan Kawelasan (?)

SELAMAT DATANG DI FSP KEP KSPI KARANGANYAR

Bisa Berimbas PHK Massal, Buruh Garmen dan Tekstil di Karanganyar Juga Tolak Kenaikan BBM