LASKAR PEKERJA
L A S K A R P E K E
R J A
“Satuan Kerja
Militansi Buruh Dalam Pergerakan di Kabupaten Karanganyar”
Dalam
pergeseran arah pergerakan buruh yang selama ini issu buruh hanya didalam
pabrik, [baca : antara buruh dan majikan] menjadi issu publik diperlukan sebuah
“kekuatan besar” untuk menjadikan suara kita terdengar? Tulisan lain baca bagaimana suara kita bisa terdengar ( http://ekosupriyantospkep.wordpress.com/2010/02/24/membangun-peran-spsb-untuk-membuat-suara-kita-terdengar/
), Sebagaimana kita ketahui bahwa
buruh selama ini tidak mempunyai wakilnya baik yang duduk di Legislatif maupun
eksekutif yang mampu mengangkat issu buruh dan bahkan menjadi benteng bagi
pekerja/ buruh ketika berhadapan dengan tembok besar yang namanya pemodal. Tidak cukuplah kita berteriak dijalan atau bahkan mati dijalanpun
sepertinya pemerintah ini bebal dengan persoalan buruh.
Dari Sebuah Kebutuhan
dan Juga Kebuntuan
dari
beberapa diskusi kecil antara pimpinan unit kerja dan DPC FSP KEP KSPI
Kabupaten Karanganyar dan juga sebuah interaksi dengan organisasi pekerja lain
maka perlu dibutuhkan sebuah sayap
organisasi yang militan akan tetapi tetap terkontrol dengan induk organisasi
untuk mendobrak kebuntuan-kebuntuan yang selama ini terasa, dimana kebuntuan
itu??? Inilah problem klasik selama ini ketika organisasi besar dengan
orientasi besar akan tetapi masih dikelola dengan cara-cara yang tradisional
dan kurang didukung oleh keuangan organisasi yang kuat ditambah lagi selama ini
organisasi Serikat Pekerja masih dianggap sebagai “kerja sosial’ saja,
dikerjakan ketika senggang saja, ketika momen pemilihan pengurus, momen
pembahasan Perjanjian Kerja, ketika momen pilkada dengan menjual suara dan
setelah itu tidak ada kegiatan lainnya, Serikat Pekerja dianggap sebagai
bekerja “paruh waktu”-pun tidak! Ya,
karena mereka tidak mendapatkan apapun secara finansial dari organisasi dan
yang sering mereka alami adalah “tombok” waktu, finansial, dan yang sering
dialami “diomeli istri” bagi pengurus laki-laki karena terlalu seringnya
meninggalkan pekerjaan rumah tanpa memberikan keuntungan finansial dan bagi
pengurus perempuan sering dan bahkan banyak tidak diijinkan suaminya ketika
akan berorganisasi secara maksimal, apa yang diperoleh dari organisasi tidak
ada samasekali karena pengurus kami semua bekerja di Pabrik. Dalam pergerakkan
ketika aksi dipemerintah maupun pabrik [penyampaian pendapat dimuka umum maupun
auidensi] didaerah sering kali kita keteledoran dengan massa kita [kurang jelas
masa kita degan inteligen yang “pernah” memancing kita] ketika berhadapan
dengan pihak kepolisian sangat diperlukan sayap organisasi ini, tidak cuma
ketika aksi bahkan kegiatan-kegiatan organisasi sebagai pasukan keamanan
mandiri. KEBUNTUAN ya harus kita akui itu, suatu ketika dalam group di jejaring
sosial diwacanakan adanya sebuah badan pelopor, garda, laskar, atau apapun
namanya sebagai wadah militansi buruh tidak segera direspon DPP organisasi,
pernah suatu ketika hasil diskusi itu saya rekap dan secara khusus saya
kirimkan ke DPP ternyata tidak ada tindaklanjutnya maka dengan tidak
menghilangkan rasa hormat kepada DPP ada beberapa militansi buruh dibawah FSP
KEP KSPI di daerah dan salah satunya LASKAR PEKERJA, harapan kami ketika itu
adalah satu komando satu nama dalam wadah bendera KEP KSPI.
Struktur LASKAR
PEKERJA
Sampai
saat ini secara struktural dalam organisasi berada dibawah DPC FSP KEP KSPI
Kabupaten Karanganyar dipimpin oleh seorang Komandan Laskar, sebagai satuan
kerja/ divisi di perangkat organisasi secara tidak lansung sebagai PAM Swakarya
bertanggungjawab kepada Pimpinan Cabang. Semua langkah dan tindakan diputuskan
oleh perangkat organisasi tidak boleh secara parsial memutuskan sendiri.
Organisasi sayap ini di deklarasikan pada MUSCAB IV di Hotel Balai Istirahat
Pekerja Tawangmangu Karanganyar.
Transformasi Gerakan
Buruh Indonesia
Sebagai
langkah kecil menuju Gerakan Buruh Indonesia yang progresif militan mungkin ini
belum seberapa artinya bagi Gerakan buruh di Indonesia, setidaknya merupakan
embrio menuju pergerakan yang militan tidak hanya memaknainya sebagai pelengkap
saja, langkah besar dimulai dari langkah kecil yang kita lakukan sekarang.
Perjuangan buruh dari issu pabrik menjadi issu publik inilah yang kita mulai
dengan keterlibatan semua anggota dari tingkat basis sampai dengan perangkat
organisasi menjadikan keniscayaan kita untuk melangkah lagi “Go Politik” kita
harus cerdas militan dan bertanggungjawab dalam setiap arah pergerakan. Dan
kami memandang kaum buruh Indonesia dipersatukan dalam wadah politik besar
mengakomodasi perjuangan kita, nasib kita kita tidak bisa kita titipkan kepada
mereka anggota Dewan di DPRD /DPR-RI saja akan tetapi juga keterlibatan kita
dalam perjuangan, yang mengetahui apa, siapa, bagaimana kita adalah kita
sendiri bukan mereka dilegislatif dan eksekutif. Bersatulah kaum buruh
Indonesia.
B E R H I M P U N D A N T E R U
S B E R J U A N G P A S T
I M E N A N G
S A L A M S O L I
D A R I T A S T A N P A B A T A
S !!!!
Oleh
: Eko Supriyanto
Ketua
DPCFSP KEP KSPI Kabupaten Karanganyar
Komentar
Posting Komentar
In Solidarity Forever....Salam Solidaritas Tanpa Batas!!! Cerdas Militan Bertanggung-Jawab