Surat Terbuka Untuk Sdr. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah

SURAT TERBUKA

Kepada:
Sdr. Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah
Di Semarang

Dengan segala kekecewaan mendalam kami membuat surat terbuka agar masyarakat dan wakil rakyat dan, terutama, Saudara sendiri mengerti.

Dalam hal kebijakan pengupahan, Jawa Tengah selalu saja menduduki peringkat terendah di antara provinsi lain di Indonesia. Bahkan kami menyebutnya "prestasi" ini dengan Predikat Tiga Terendah yaitu UMK terendah, rata-rata UMK terendah dan UMK ibu kota provinsi metropolitan terendah.

Awalnya kami sangat berharap ada perubahan terhadap kondisi ini melalui pergantian kepemimpinan daerah, sehingga kami menggunakan hak politik kami dengan membuat kontrak sosial dan mendukung Saudara. Namun, sampai dengan saat ini kami tidak menemukannya, bahkan Saudara masih berdalih tidak melakukan penyesuaian usulan UMK dari Bupati/Walikota akibat kenaikan harga BBM, dengan alasan yang tidak masuk akal, untuk mengganti kata menggelikan.

Saudara pun gagal faham bahwa setidaknya ada 4 (empat) persoalan dalam penetapan UMK 2015 yang ditetapkan melalui SK Saudara tanggal 20 November 2014 yaitu:

1. Standarisasi angka KHL yang tidak jelas karena sebagian besar TIDAK menggunakan KHL prediksi Desember 2014 melainkan hanya KHL September atau KHL rata-rata Januari September

2. Jawa Tengah masih menggunakan paradigma UMK adalah KHL padahal semestinya pertumbuhan, produktivitas, dll secara simultan dibahas dalam menetapkan UMK

3. Tidak menghitung dampak kenaikan harga BBM yang diputuskan Presiden RI tanggal 18 November 2014 padahal masih ada waktu untuk melakukan penyesuaian tetapi hal ini tidak dilakukan

4. Tidak memperhitungkan atau menyertakan prediksi kenaikan tingkat harga dari komponen KHL tahun depan.

Dari beberapa pernyataan Saudara, cukup menunjukkan bahwa Saudara nyaman untuk tidak menghadirkan diri, atau memilih abstain dalam persoalan buruh. Termasuk keinginan Saudara menyerahkan persoalan ini ke PTUN semakin memperkuat ketidakinginan Saudara bersama menyelesaikan persoalan perburuhan.

Dengan demikian kami pun berpikir untuk menyikapi perilaku absen Saudara dengan menyatakan bahwa memang sebenarnya Saudara berkeinginan untuk dianggap tidak ada.

Demikian surat terbuka yang kami nyatakan, sekali lagi, dengan kekecewaan yang mendalam.

Hidup Buruh!

Semarang, 8 Desember 2014

Dibuat oleh:
Aliansi Gerakan Buruh Berjuang (GerBang)
Gerakan Buruh Demak (Gebrak)
Dewan Pekerja/Buruh Kendal (Debur Kendal)
Gerakan Masyarakat Pekerja Ungaran (Gempur)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“711” Memaknai Pitulungan Dan Kawelasan (?)

SELAMAT DATANG DI FSP KEP KSPI KARANGANYAR

Bisa Berimbas PHK Massal, Buruh Garmen dan Tekstil di Karanganyar Juga Tolak Kenaikan BBM