Buruh Karanganyar Ancam Mogok Massal Jilid II


Karanganyar – Puluhan buruh yang tergabung Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Rabu (10/4), melakukan demo menuntut perbaikan kesejahteraan serta kenaikan upah minimum regional (UMR). Demo yang digelar di depan Rumah Dinas Bupati Karanganyar tersebut selain diisi dengan orasi juga menggelar berbagai macam spanduk.
Ketua KSPI Karanganyar, Eko Supriyanto mengatakan, beban hidup buruh di Karanganyar sangat berat dengan UMR yang ditetapkan sekarang ini. Apalagi dengan adanya status pekerja kontrak (outsourcing) yang sangat menindas para buruh.
Menurut Eko, aksi ini upaya dari buruh untuk mendapatkan hak-hak jaminan kesejahteraan bagi buruh bagi seluruh rakyat Indonesia. Termasuk desakan menghapus outsourcing serta menolak upah murah yang telah ditetapkan pemerintah daerah.
Sebab, UMK di Kabupaten Karanganyar yang memiliki sektor industri jauh lebih banyak dibandingkan Gunung Kidul (DIY), namun prakteknya, UMK yang ditetapkan jauh lebih tinggi Gunung Kidul yang tidak memiliki sektor Industri.
“Didasari fakta rata-rata KHL di Jabotabek saja angkanya sudah mencapai Rp 1,6 – Rp 1,7 juta termasuk di luar Jabotabek Rp 1,2 – Rp 1,4 juta. Sedangkan di Jawa Tengah UMK di bawah Rp 1 juta masih kalah dengan Gunung Kidul yang UMKnya lebih tinggi, meski Gunung Kidul tidak memiliki Industri,” paparnya.
Dalam aksi yang mendapatkan pengawalan ketat aparat Dalmas Polres Karanganyar, para buruh juga mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran dan mogok massal jilid II bila aspirasinya tidak diperhatikan. ( timlo.net )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“711” Memaknai Pitulungan Dan Kawelasan (?)

SELAMAT DATANG DI FSP KEP KSPI KARANGANYAR

IKRAR FSP KEP