Banyak Buruh Karanganyar Dibayar di Bawah UMK



Karanganyar –  Masih banyak buruh yang dibayar di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK). Padahal dengan penghasilan setara UMK pun, para buruh belum dapat dikatakan bisa hidup layak. Hal tersebut terungkap dalam Aksi demo simpatik ratusan buruh menyambut Hari Buruh Sedunia di depan Gedung DPRD Karanganyar, Rabu (1/5).
Ketua DPC Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSPKEP) Karanganyar, Eko Supriyanto mengungkapkan bahwa masih banyak buruh yang mendapatkan upah dibawah Rp 800 ribu. “UMK Karanganyar saja Rp 896.500. Bahkan dengan upah sejumlah UMK saja, belum mendapatkan hidup yang layak,” ungkap Eko.
Eko mengungkapkan terdapat sekitar lima perusahaan yang masih belum membayar upah sesuai UMK. Data tersebut berdasarkan laporan dari buruh anggota federasinya. Bahkan salah satu perusahaan ekspedisi yang ada di Karanganyar hanya memberi upah sebesar Rp 500 ribu dan menahan ijazah pekerjanya.
“Namun para buruh tersebut tak bisa berbuat banyak. Ketakutan akan dipecat dan tidak mempunyai penghasilan lagi merupakan factor utama para buruh tersebut enggan melaporkan perusahan tempatnya bekerja. Tak ada yang melindungi jika ada kejadian seperti ini,” tegas Eko.
Selain masalah UMK, para buruh juga menuntut jaminan sosial, menolak upah murah, penghapusan outsourching, menolak kenaikan BBM, menolak RUU Ormas, dan menjadikan hari buruh sedunia sebagai hari libur nasional.
Sementara itu, Ketua DPRD Karanganyar Sumanto, meminta agar serikat pekerja segera melaporkan temuan pelanggaran UMK tersebut ke Bupati Karanganyar dan DPRD. “Nanti akan diadakan lagi rapat dengar pendapat dan kita kunjungi perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran UMK. Penindaklanjutan tersebut akan dilakukan melalui Komisi IV,” jelas Sumanto. ( timlo.net )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“711” Memaknai Pitulungan Dan Kawelasan (?)

SELAMAT DATANG DI FSP KEP KSPI KARANGANYAR

Bisa Berimbas PHK Massal, Buruh Garmen dan Tekstil di Karanganyar Juga Tolak Kenaikan BBM