Buruh Setujui UU Tapera dengan Syarat

KARANGANYAR, jateng terkini - Para pekerja yang tergabung dalam Forum Komunikasi Serikat Pekerja Karanganyar, menyambut baik diundangkannya UU Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Menurut mereka, dengan  kondisi saat ini diperkirakan sekitar 80% buruh, tidak bisa membeli rumah. Harga rumah tipe 27 saja berkisar Rp 120 juta dengan down paymen (DP) 30% (Rp 36 juta) dan cicilan sekitar Rp1,2 juta/bulan.
‘’Sangat mustahil  buruh di Karanganyar bisa membeli rumah. Tapera diharapkan dapat menjadi solusi bagi para pekerja untuk memiliki rumah,’’ kata Koordinator Forum Komunikasi Serikat Pekerja Kabupaten Karanganyar, yang juga Wakil Ketua DPD FSP KEP Jawa Tengah, Eko Supriyanto, dalam rilisnya yang diterimajatengterkini.com, Senin (7/3/2016).
Di Solo Raya, lanjut dia, dengan upah minimum rata-rata Rp1,4 juta, sangat mustahil seorang buruh akan mendapatkan fasilitas kredit perumahan dari perbankan. Kalaupun dapat kredit perumahan, para pekerja tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Menyikapi hal tersebut, lanjutnya, para pekerja menyetujui dengan UU Tapera, dengan syarat:
  1. Iuran 3% dibagi rata antara pekerja dan pengusaha, dari pengusaha 1,5% dan 1,5% dari pekerja dan harus dipastikan bahwa semua buruh bisa menjadi peserta Tapera tanpa terkecuali.
  2. Minimal buruh penerima upah minimum bisa ikut tapera dan bisa beli rumah, jangan buruh dengan nilai upah tertentu saja yang bisa ikut Tapera (misalkan saja gaji minimal dengan upah Rp 4 juta).
  1. Harus ada sanksi tegas apabila pengusaha atau pemberi kerja tidak menjalankan amanat UU Tapera.
  1. Harus dibentuk Dewan Pengawas yang berasal dari serikat buruh, Apindo, dan pemerintah terhadap dana Tapera.
  2. Pemerintah wajib member subsidi harga rumah dari program Tapera ini (misal subsidi kredit, konstruksi, listrik dll) sehinga harga rumah murah (bisa 50% dari harga rumah sekarang).
(iwan iswanda)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“711” Memaknai Pitulungan Dan Kawelasan (?)

SELAMAT DATANG DI FSP KEP KSPI KARANGANYAR

Bisa Berimbas PHK Massal, Buruh Garmen dan Tekstil di Karanganyar Juga Tolak Kenaikan BBM