Dimanakah MOOD Untuk Menulis Itu (?)
Hari ke 5 (lima) menerima tantangan
#NulisRandom2015 dari komunitas #NulisBukuComunity terasa semakin
membumikan pemikiran, bukan sekedar ada perangkat untuk menulis ataupun
waktu akan tetapi juga diperlukan MOOD.
Berbicara MOOD hari ini aku tidak begitu
MOOD untuk menuliskan sebuah perpektif kepenulisan akankah menuliskan
perjuangan pergerakan, kalimat-kalimat inspiratif, kata-kata cinta yang
syahdu ataukah menulis serial laksana Kho Ping Hoo ataukah kisah serial
yang paling aku suka, Api Dibukit Menoreh karya SH Mitarja yang ketika
itu selalu tampil di koran lokal Yogyakarta Kedaulatan Rakyat.
MOOD…mencoba untuk tetap mood diantara
kesibukkan sebagai buruh pabrik menuliskan kata-kata dalam sebuah
kalimat bermakna jelas bukan kias yang menyebabkan persepsi lain bagi
pembacanya.
MOOD…sepanjang niatan baik insyaAllah
akan berakhir baik pula, tidak ada yang akan sia-sia apa yang kita
perjuangkan selama ini semoga keberkahan Allah selalu dilimpahkan kepada
kita sekalian.
MOOD…membuat mood untuk menulis bukan
perkara mudah, sebagian orang membuat mood dengan sambil menghisap
sigaret kretek sebagian lain dikeheningan malam dan sebagian lain dengan
berceloteh bisa keluar mood untuk menuliskan satu kata, satu kalimat,
satu paragraf hingga sebuah untaian maksud dari apa yang kita renungkan
dan pikirkan.
Dimanakah mood untuk menulis itu (?)
dihati mereka yang mau membuka jiwa, yang mau membuka hati, yang mau
membuka nurani menjadi jiwa-jiwa yang merdeka, ruh, jiwa, hati nurani
bergumul-lah menciptakan cipa, rasa, karsa memerdekakan pikiran tanpa
dikooptasi pikiran orang lain.
Mood…bersama-sama jiwa-jiwa yang merdeka,
mood bersama kita bebas berekspresi, yang merindukan kedamaian dalam
satu cinta. MERDEKA-kan pikiranmu disitulah MOOD untuk menulis akan
tercipta.
salam DPS
Komentar
Posting Komentar
In Solidarity Forever....Salam Solidaritas Tanpa Batas!!! Cerdas Militan Bertanggung-Jawab