Soal Dana Ribuan Triliun, KSPI Ancam BPJS Naker : Jangan Coba Coba Curi Uang Buruh
SIARAN PERS KSPI 4 JUNI 2015, AKSI DI BPJS KETENAGKERJAAN
SOAL DANA RIBUAN TRILIUN, KSPI ANCAM BPJS NAKER : JANGAN COBA COBA CURI UANG BURUH
KSPI - Aksi hari kedua,Kamis (4/6/2015),ribuan massa KSPI memusatkan
diri di Kantor BPJS Ketenagakerjaan,Jalan Gatot Subroto,Jakarta, untuk
perjuangkan pemberlakuan Jaminan Pensiun pada 1 Juli 2015 dengan manfaat
yang diterima minimal 60% dari gaji terakhir.
Presiden KSPI Said
Iqbal menegaskan, selain menuntut pemberlakuan jaminan pensiun minimal
sebesar 60% dari gaji terakhir, KSPI juga menyoroti pengelolaan dan
pengawasan dana BPJS yang akan mencapai ribuan triliun dalam beberapa
tahun mendatang.
Ditambahkannya, akumulasi dana yang sangat
besar tersebut harus dapat dinikmati oleh kaum buruh dalam bentuk
besaran manfaat pensiun minimal sebesar 60%." Kami tidak mau BPJS hanya
sekedar mengumpulkan uang buruh saja namun penggunaannya tidak jelas dan
manfaat berkala yang diterima buruh sangat kecil." Kata Said Iqbal di
Jakarta.
Iqbal juga mengunkapkan, dalam berbagai kesempatan,
Dirut BPJS Ketenagakerjaan pernah berujar jika pihaknya menargetkan
dalam tiga tahun kedepan asetnya akan mencapai 600 triliun dari total
aset saat ini sebesar 190 triliun. "Dari hitungan pemerintah, di
2015 nanti uang yang terhimpun di BPJS dari program Jaminan Pensiun
akan mencalai kisaran diatas 3000 Triliun." Ungkapnya.
" Kamipun
tidak terima, jika akumulasi dana buruh yang besar tersebut digunakkan
bukan untuk kemanfaatan pekerja atau peserta yang selama ini mengiur
dalam bentuk besaran manfaat yang layak yakni minimal 60% dari gaji
terakhir,"tegasnya.
Said Iqbal melanjutkan, belajar dari
pengalaman PT. Jamsostek yang dibentuk sejak tahun 1992 hingga 2015 atau
sekitar 23 tahun,aset yang terkumpul hanya 190 Triliun,"karena selama
ini PT. Jamsostek "jadi ATM", penguasa." Cetusnya.
Untuk itu,
Said Iqbal pun mendesak BPJS ketenagakerjaan sebagai operator atau
sebagai badan penyelenggara wajib untuk melakukan sistem informasi
berbasis keterbukaan dalam hal pendanaan, termasuk para buruh dapat
mengecek berapa saldo iuran Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua
setiap saat. "Serta harus terbuka dalam hal investasi yang dilakukan
oleh BPJS Ketenagakerjaan." Pintanya.
“ saya Ingatkan kepada BPJS
Ketenagakerjaan untuk jangan coba coba curi uang buruh. Dan jangan
sampai buruh marah karena dananya di selewengkan. Pungkas Said Iqbal
dengan ancaman.
Terima Kasih
Said Iqbal
Prsiden KSPI
Prsiden KSPI
Komentar
Posting Komentar
In Solidarity Forever....Salam Solidaritas Tanpa Batas!!! Cerdas Militan Bertanggung-Jawab